Master Program

Rabu, 18 Juli 2018

Teori Resensi




A.    Pengertian Resensi

Resensi jika dari bahasa Latin,  revidere  (kata kerja) atau recensie. Artinya “melihat kembali, menimbang, atau menilai.” Tindakan meresensi mengandung “memberikan penilaian, mengungkapkan kembali isi pertunjukan, membahas, dan mengkritiknya.”
Dalam buku Bahasa dan Sastra Indoneisa (yang ditulis Euis Sulastri dkk) Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda,  resentie, yang berarti kupasan atau pembahasan. Jadi, pengertian resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah.
Pada Kamus Sinonim Bahasa Indonesia disebutkan bahwa resensi adalah pertimbangan, pembicaraan, atau ulasan buku. Akhir-akhir ini, resensi buku lebih dikenal dengan istilah  timbangan buku.

Apa sih tujuan Resensi Buku itu?
Tujuan resensi adalah memberi informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku, apakah ada hal yang baru dan penting atau hanya sekadar mengubah buku yang sudah ada. Kelebihan dan kekurangan buku adalah objek resensi, tetapi pengungkapannya haruslah merupakan penilaian objektif dan bukan menurut selera pribadi si pembuat resensi. Umumnya, di akhir ringkasan terdapat nilai-nilai yang dapat diambil hikmahnya.
Pembuat resensi disebut resensator. Sebelum membuat resensi, resensator harus membaca buku itu terlebih dahulu. Sebaiknya, resensator memiliki pengetahuan yang memadai, terutama yang berhubungan dengan isi buku yang akan diresensi.
Ada beberapa syarat untuk meresensi (membuat resensi) buku
1.      Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
2.      Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang,    
         atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi
3.      Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.
4.      Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan.

Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Yang akan kita bahas pada buku ini adalah resensi buku. Resensi buku adalah ulasan sebuah buku yang di dalamnya terdapat data-data buku, sinopsis buku, bahasan buku, atau kritikan terhadap buku.

Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas.

Ada yang berpendapat bahwa minimal ada tiga jenis resensi buku.
1.      Informatif, maksudnya, isi dari resensi hanya secara singkat dan umum dalam menyampaikan keseluruhan isi buku.
2.      Deskriptif, maksudnya, ulasan bersifat detail pada tiap bagian/bab
3.      Kritis, maksudnya, resensi berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.

Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku. Bisa jadi resensi jenis informatif namun memuat analisa deskripsi dan kritis. Alhasil, ketiganya bisa diterapkan bersamaan.

Pola Tulisan Resensi
Ada tiga pola tulisan resensi buku, yaitu meringkas, men¬jabarkan, dan mengulas. Meringkas (sinopsis) berarti menyajikan semua persoalan buku secara padat dan jelas. Sebuah buku biasanya menyajikan banyak persoalan. Persoalan-persoalan itu sebaiknya diringkas. Untuk itu, perlu dipilih sejumlah masalah yang dianggap penting dan ditulis dalam suatu uraian yang bernas.
Menjabarkan (deskripsi) berarti menjabarkan atau men¬deskripsikan hal-hal menonjol dari sinopsis yang sudah dilakukan. Bila perlu bagian-bagian yang mendukung uraian itu dikutip.
Mengulas berarti menyajikan ulasan sebagai berikut:
1.      Isi pernyataan atau materi buku yang sudah dipadatkan dan dijabarkan kemudian diulas (diinterpretasikan);
2.      organisasi atau kerangka buku;
3.      bahasa;
4.      kesalahan cetak;
5.      membandingkan (komparasi) dengan buku-buku sejenis, baik karya pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain;
6.      menilai, mencakup kesan Resensor terhadap buku, terutama yang berkaitan dengan keunggulan dan kelemahan buku.

B. Unsur-unsur Resensi
Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:
1.      Membuat judul resensi
Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.
2.      Menyusun data buku
Data buku biasanya disusun sebagai berikut:
a.       judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya.);
b.       pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.);
c.       penerbit;
d.      tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);
e.       tebal buku;
f.       harga buku (jika diperlukan).
3.      Membuat pembukaan (lead)
Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:
a.       memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh;
b.      membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain;
c.       memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;
d.      memaparkan keunikan buku;
e.       merumuskan tema buku;
f.       mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;
g.      mengungkapkan kesan terhadap buku;
h.      memperkenalkan penerbit;
i.        mengajukan pertanyaan;
j.        membuka dialog.
4.      Tubuh atau isi pernyataan resensi buku
Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:
a.       sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;
b.      ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;
c.       keunggulan buku;
d.      kelemahan buku;
e.       rumusan kerangka buku;
f.       tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);
g.      adanya kesalahan cetak.
5.      Penutup resensi buku
Bagian penutup, biasnya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.

C. Langkah-Langkah Meresensi Buku
Langkah-langkah meresensi buku sebagai berikut.
1.      Penjajakan atau pengenalan terhadap buku yang diresensi.
a.       Mulai dari tema buku yang diresensi, disertai deskripsi isi buku.
b.      Siapa penerbit yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format hingga harga.
c.       Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan prestasi, buku atau karya apa saja yang ditulis hingga mengapa ia sampai menulis buku itu.
d.      Buku itu termasuk golongan buku yang mana: ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, atau sastra.
2.      Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti. Peta permasalahan dalam buku itu perlu dipahami secara tepat dan akurat.
3.      Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data.
4.      Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
5.      Menentukanlah sikap dan menilai hal-hal berikut ini.
a.       Organisasi atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antara bagian yang satu dan bagian yang lain, bagaimana sistematikanya, dan bagaimana dinamikanya.
b.      Isi pernyataan; bagaimana bobot idenya, bagaimana analisisnya, bagaimana penyajian datanya, dan bagaimana kreativitas pernikirannya.
c.       Bahasa; bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, bagaimana kalimat dan penggunaan katanya, terutama untuk buku ilmiah.
d.      Aspek teknis; bagaimana tata letak, bagaimana tata wajah, bagaimana kerapian dan kebersihan, dan pencetakannya (banyak salah cetak atau tidak).
e.       Sebelum menilai, alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat semacam garis besar (outline) dari resensi itu. Outline ini sangat membantu kita ketika menulis.
6.      Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar-dasar dan kriteria-kriteria yang kita tentukan sebelumnya.,


Tidak ada komentar: